HPHNet Indonesia pada tanggal 12 – 13 November 2021 laksanakan Pertemuan Diseminasi Pedoman PKRS Dalam Penanggulangan Covid-19 di Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut menggabungkan sistem luring (luar jaringan) dengan hybrid, dimana peserta, panitia, serta beberapa narasumber yang hadir di tempat digabungkan dengan narasumber yang bergabung menggunakan platform Zoom secara daring. Diikuti oleh Empat Puluh Dua Rumah Sakit sekota Bandung, acara tersebut ditujukan guna mendapatkan masukan dari praktisi dalam hal ini PKRS terhadap Pedoman PKRS Dalam Penanggulangan Covid-19.
Dilatarbelakangi adanya situasi pandemi Covid-19 yang merubah tatanan dalam
berbagai aspek kehidupan, begitupun dalam strategi komunikasi dalam upaya perubahan perilaku memerlukan strategi khusus mengikuti perkembangan pengetahuan tidak hanya mengenai penyakit (patologi) Covid-19 tetapi juga metode yang efektif dengan pola adaptasi kehidupan yang mengikuti dampak penyebarannya. Peran promosi kesehatan sangat penting dalam upaya perubahan perilaku menuju adaptasi perilaku baru untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian Covid-19 di era tatanan kehidupan baru.
Tantangan yang besar bagi rumah sakit dalam menjalankan tugas kemanusiaannya pada situasi pandemi, salah satu yang memiliki peran penting adalah PKRS. “tantangannya luar biasa buat temen temen di promkes, berkaitan dengan tugas-tugas promosi kesehatnnya itu,” Ujar Ketua IHPHNet, dr. Bahrul Anwar, MKM
Dengan diikuti kegiatan diseminasi tersebut, diharapkan dapat dirumuskan sebuah
Pedoman Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam penanggulangan Covid-19 yang menjadi acuan pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit di seluruh Indonesia. Selepas kegiatan tersebut, diharapkan peserta dapat mengaplikasikan bentuk promosi kesehatan yang kreatif dan tepat sasaran di lingkungan rumah sakit. “diharapkan teman-teman (PKRS) selalu kreatif dan inovatif untuk selalu memberikan informasi atau edukasi baik dalam rumah sakit atau masyarakat baik yang berkaitan dengan khususnya berkaitan dengan pandemi tentunya juga dengan fungsi-fungsi dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat di area umum”, tutup Ketua IHPHNet tersebut dalam sesi wawancara NGOPI.
Kegiatan tersebut dilakukan secara tertutup dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Setiap peserta maupun panitia melakukan swab antigen sebelum kegiatan dimulai, menggunakan masker selama kegiatan berlangsung dan saat berada disekitaran tempat kegiatan.
Comments